Ribuan Siswa Keracunan, JCW: Sudah Saatnya Presiden Menghentikan MBG

NTTLine, Jogja Corruption Watch (JCW) mendesak agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) dihentikan setelah rentetan kasus keracunan yang menimpa siswa di berbagai daerah tak terkecuali di Daerah Istimewa Yogyakarta. Deputi Bidang Pengaduan Masyarakat JCW Baharudin kamba mengatakan, terdapat lebih dari seribu siswa menjadi korban keracunan usai menyantap menu MBG.

 

Diduga kualitas makanan yang disediakan tidak memenuhi standar gizi minimal yang telah ditetapkan oleh pemerintah.  “Mengacu pada maraknya kasus keracunan diduga dari menu MBG yang disantap oleh siswa di berbagai daerah termasuk di DIY, sudah saatnya Presiden Prabowo Subianto menunjukkan tanggung jawabnya dengan menghentikan segera proyek MBG,” ujarnya, Kamis (14/8/2025).

 

Ia menyampaikan sudah terjadi sederet kasus keracunan massal yang diduga akibat dari menu MBG selama 2025 di DIY.  Berdasarkan catatan JCW yang dihimpun dari berbagai sumber, sejak Januari hingga pertengahan Agustus 2025 ini sudah ratusan siswa, guru, dan karyawan sekolah di Yogyakarta mengalami keracunan massal diduga dari menu MBG. “Nyaris tidak ada proses hukum terhadap penyedia menu makanan MBG tersebut. “Sejumlah evaluasi kerap dilakukan namun tidak berjalan karena kasus keracunan massal yang diduga dari menu MBG terus terjadi,” katanya.

 

Kamba menambahkan, ketimbang kisruh terus dan menimbulkan korban, lebih baik Presiden Prabowo menghentikan program MBG saat ini juga. “Selain masalah pemborosan karena anggarannya segede ‘gaban’ juga berpotensi terjadinya praktik korupsi,” ujar dia.

 

Ia mencatat beberapa kasus keracunan massal di DIY menimpa ratusan siswa dari tiga SMP di Kecamatan Mlati, Sleman, DIY. Yakni siswa dari SMP Muhammadiyah 1 Mlati, SMP Muhammadiyah 3 Mlati dan SMP Pamungkas Muhammadiyah Mlati.

 

Sebelumnya, pada akhir Juli 2025, kasus keracunan massal yang diduga berasal dari menu MBG menimpa sejumlah siswa SMP di Kabupaten Kulonprogo, DIY. Sejumlah siswa SMP Muhammadiyah 2 Wates, Bendungan, Kulonprogo, DIY, mengeluh sakit perut, muntah hingga diare setelah menyantap menu MBG. Kasus serupa juga terjadi di SMP Negeri 3 Wates, Kulonprogo, DIY.

 

Pada Juni 2025 kasus serupa terjadi menimpa anak TK, sejumlah siswa TK ABA Kasatriyan Wates, Kulonprogo, DIY, mengalami diare dan muntah-muntah usai menyantap menu MBG. Sebelumnya, Sebanyak 90 siswa dari tiga SMP di Kapanewon Mlati, Sleman, dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Kejadian ini terjadi pada Rabu (13/8/2025), dan beberapa siswa sempat dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

 

 

“Jadi ada beberapa siswa yang datang ke Puskesmas Mlati II yang memang diduga, patut diduga, diakibatkan oleh keracunan makanan, patut diduga,” ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Sleman, Dedi Aprianto, saat ditemui di Puskesmas Mlati II.  Tak hanya itu, kasus keracunan MBG pun dilaporkan di banyak wilayah lainnya selain Yogykarta. Kompas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *